Rabu, 23 November 2016

Tugas Makalah Wawasan Iptek "Implementasi Teknologi Terhadap Kesehatan Di Masyarakat"


Dosen              : Hesky Stevy Kolibu S.Pd, ST, M.T

Implementasi Teknologi Terhadap Kesehatan Di Masyarakat



KELOMPOK 14  KELAS EPIDEMIOLOGI-O5

TRI  VANNY S POLAN                      14111101161
PRASUTHIO CHINTYA                     14111101190
GRALIA LALUHAN                           14111101068
INJILIA C  SUPIT                                14111101391
JURGEN M UGUY                              14111101300


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2016






KATA PENGANTAR


Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat ramat serta kehendak-Nyalah kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini begitu banyak tantangan dan hambatan yang telah kami hadapi, namun berkat bantuan dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, yang turut mendukung, menginspirasi, serta membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membina dan membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata tak ada yang dapat kami sampaikan karena kebaikan, dan tak ada harapan yang dapat kami berikan atas dorongan semua pihak kecuali mengharapkan balasan yang setimpal atas kebaikan dan dorongan dari Tuhan.

                                                                    
                                                                                          Manado, 4 Oktober  2016
                                                                                                     Penyusun
                                                                        

 Kelompok   14                               




DAFTAR ISI


BAB I  PENDAHULUAN.. ..........................................................................................1
A.    Latar Belakang. ..................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah. 2
BAB III   PENUTUP. ..................................................................................................10
3.1      Kesimpulan. ......................................................................................................10
3.2      Saran. ................................................................................................................10

 


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan manusia, semenjak kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Ciri kehidupan tersebut dapat dikenal dengan e-life seperti e-commerce, e-government, e-e-ducation, elibrary, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-iodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang begitu pesat menyebabkan diterapkannya banyak cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam bidang produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Di zaman yang sangat berkembang pesat ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini tidak dipungkiri lagi bahwa akan membawa perubahan yang besar di masyarakat dalam meningkatkan layanan kesehatan .
            Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit menggunakan system informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan karyawan, juru medis, dan pasien. Pemanfaatan computer dalam kesehatan ini berawal dari otomatisasi di bidang administrative, dilanjutkan dalam produktivitas secara depertemen misalnya di dalam laboratorium pemberdayaan dalam kesehatan. System informasi saat ini diperluas bukan hanya pada pemakaian internal, melainkan juga pemakaian eksternal (pengunjung), agar pasien yang sedang menginap di rumah sakit dimudahkan untuk mencari data. Teknologi informasi juga diterapkan pada peralatan – peralatan medis, misalnya pada CT Scan (Computer Tomography) dan juga USG.
            Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada perkembangan jenis penyakit dan banyaknya macam dan jenis obat. Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar dan up to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan pasien dan masyarakat.
Namun, dalam perkembangannya, masih terdapat kendala misalnya mengenai letak geografis dan perbedaan pendidikan yang memungkinkan kurang optimalnya kualitas layanan kesehatan. Untuk itu, masyarakat memerlukan pengenalan mengenai teknologi informasi yang digunakan dalam bidang kesehatan agar kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan berjalan efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas medis di Indonesia

B. RUMUSAN MASALAH 
1.      Apa pengertian teknologi kesehatan ?
2.      Apa Manfaat teknologi di bidang kesehatan ?
3.      Bagaimana penerapan teknologi dalam bidang kesehatan masyarakat ?
4.      Bsgaimana penerapan teknologi dalam bidang kedokteran ?

C. TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk: 
1.      Mengetahui pengertian teknologi kesehatan
2.      Manfaat teknologi di bidang kesehatan
3.      Mengetahui penerapan teknologi dalam bidang kesehatan masyarakat
4.      Mengetahui penerapan teknologi dalam bidang kedokteran


 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Defenisi Teknologi Kesehatan
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelansungan dan kenyamanan hidup manusia. E-health (Electronic Health ) adalah penggunaan jaringan informasi dari teknologi telekomunikasi terutama internet untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. E-health berguna untuk memberikan informasi kesehatan baik berupa resep obat maupun yang berhubungan dengan informasi jenis-jenis penyakit. Fungsi dari E-health  adalah menggambarkan kemampuan internet yang memungkinkan pengiriman pelayanan kesehatan. Hasilnya E-health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien, membuat pasien dan pihak kesehatan lainnya dapat melakukan konsultasi dan interkasi tanpa harus bertemu secara tatap muka.

B.     Manfaat Teknologi di Bidang Kesehatan
Manfaat teknologi di bidang kesehatan yaitu
1.      Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit
2.      Memudahkan rumah sakit untuk mendaftar setiap pasien yang berobat di rumah sakit dan Mencegah kesalahan medis
3.      Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
4.      Semua kegiatan rumah sakit terkontrok dengan baik/ bekerja secara terstruktur
5.      Mengurangi biaya pelayanan kesehatan
6.      Meningkatkan efisiensi administratif
7.      Memperluas akses pada pelayanan kesehatan yang terjangkau
8.      Mengurangi penggunaan kertas


C.    Implementasi Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan Masyarakat
1.      Surveilans Epidemiologi
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan data, analisis dan interpretasi data secara terus menerus dan sistematis yang kemudian di diseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya. prinsip umum surveilans epidemiologi adalah pengumpulan data pencatatan insidensi terhadap population at risk atau populasi yang berisiko. Pencatatan insidensi berdasarkan laporan rumah sakit, puskesmas, dan sarana pelayanan kesehatan lain, laporan petugas surveilans di lapangan, laporan masyarakat, dan petugas kesehatan lain. Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalis untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat. Manfaat Telemedicine untuk Surveilans Epidemiologis yaitu Prosedur pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi yang lebih cepat, akurat dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat pengumpulan data sangat berjauhan. Dalam kondisi gawat darurat atau bencana alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara, rekam medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang berjauhan salah satu perkembangan teknologi dibidang surveilans epidemiologi yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini hasil-hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara fleksibel melalui internet.

2.      Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
Dalam mencapai derajat kesehatan yang baik maka perlu dikembangkan nya sistem kesehatan. Salah satunya melalui sistem informasi kesehatan, Dimana dengan adanya sistem informasi kesehatan ini masyarakat juga tenaga kesehatan akan mendapatkan info yang akurat dan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Awal mula sistem yang digunakan dalam pencatatan dan administrasi di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya masih menggunakan sistem yang manual atau pencatatan, dengan segala resiko sampai terfatal adalah kehilangan data pasien Namun seiring berjalan nya zaman dan berkembang pesat nya tekhnologi membuat sistem informasi kesehatan pun terus berkembang salah satunya yaitu berkembangnya Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama yang saling mneguntungkan.  SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan.  Oleh karena itu, SIK di tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di tingkat provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat kabupaten atau kota merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten atau kota. SIKNAS di bangun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehtan provinsi dan sistem informasi kesehatan provinsi di bangun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota. Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah dihubungkan.  Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lainnya.  Pengembangan jaringan komputer (SIKNAS) online ditetapkan melalui keputusan Mentri Kesehatan (KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007. Dengan Tujuan pengembangan SIKNAS online adalah untuk menjembatani permasalahan kekurangan data dari kabupaten/kota ke depkes pusat dan memungkinkan aliran data kesehatan dari kabupaten/kota ke pusdatin karena dampak adanya kebijakan desentralisasi bidang kesehatan di seluruh Indonesia.
·         Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas
Dalam pelaksanaan nya Puskesmas di Indonesia sudah menganut sistem informasi kesehatan yang di canangkan pemerintah. Sistem informasi kesehatan yang dianut puskesmas pada saat ini masih di dominasi oleh SP2TP . seperti diketahui bahwa puskesmas adalah ujung tombak pemerintah dalam upaya pelayanan kesehatan di masyarakat. Sesuai dengan KEPMENKES RI No 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat nahwa puskesmas di definisikan sebagai unit pelaksana teknis di kabupaten/kota yang bertanggungjawab melaksanakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian yang dilakukan Puskesmas terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan baik rencan upaya wajib maupun pengembangan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya. Salah satu bentuk pemantauan adalah dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
Melalui penerapan SIMPUS puskesmas dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan diberbagai tikat system kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik manajemen pasien, unit dan system kesehatan sehingga dapat meningkatkan pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat


·         Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit
Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan sistem informasi kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari sistem informasi kesehatan itu sendiri. Untuk itu, perlu kita mengetahui sedikit tentang sistem informasi rumah sakit yang ada di Indonesia, mulai dari rancang bangun (desain) sistem informasi rumah sakit hingga pengembangannya.
-          Rancang Bangun (desain) Sistem Informasi Rumah Sakit
Rancang Bangun Rumah Sakit (SIRS), sangat bergantung kepada jenis dari rumah sakit tersebut. Rumah sakit di Indonesia, berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
1. Rumah Sakit Pemerintah, yang dikelola oleh:
1) Departemen Kesehatan,
2) Departemen Dalam Negeri,
3) TNI,
4) BUMN.
Sifat rumah sakit ini adalah tidak mencari keuntungan (non profit)
2. Rumah Sakit Swasta,
Rumah Sakit Swasta yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah yayasan, baik yang sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yang memang mencari keuntungan (profit) .
       Salah satu penerapan teknologi informasi di rumah sakit yaitu Rekam Medis berbasis komputer (Computer based patient record) Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit.  Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer. 

D.    Implementasi Teknologi Informasi di Bidang Kedokteran
Berikut ini merupakan alat-alat medis kedokteran yang merupakan aplikasi dari teknologi:
1.      Endoscopy
Endoscopy adalah salah satu alat kedokteran yang memiliki fungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan.
2.      Colonoscopy
Colonoscopy adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan bagian bawah, dimulai dari rectum, anus, sampai ke usus bagian bawah.
3.      CT-Scan
CT-Scan fungsinya adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam tubuh dengan lebih lengkap dan akurat.
4.      X-Ray
Alat ini lebih dikenal dengan sebutan Rotngen. Alat ini dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray menjalankan fungsi kerjanya dengan penggunaan sinar radiasi.
5.      Laparoscopy
Laparoscopy adalah alat yang berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga digunakan untuk melakukan inseminasi.
6.      Alat Cek Darah
Alat cek darah berfungsi untuk mengecek kadar gula darah, untuk mengecek asam urat, kolestrol, diabetes dan lain sebagainya dalam darah.
7.      Ultrasonography (USG)
Ultrasonography (USG) adalah alat untuk melihat pekembangan janin dalam tubuh ibu hamil, untuk mengecek adanya penyakit lain dalam tubuh seperti kanker, miom, dan lain sebagainya.
8.      Elektrokardiografi (ECG)
Elektrokardiografi (ECG) adalah alat untuk merekam aktifitas elektro atau kelistrikan yang terjadi di dalam jantung. Hasilnya dapat terlihat pada elektrodiagram. Biasanya dipergunakan untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan fungsi jantung.
9.      Gamma Camera
Gamma camera digunakan untuk mengolah radiasi gamma dari tubuh manusia untuk dapat dijadikan dalam bentuk gambar guna keperluan suatu diagnostic.
10.  PET/CT
PET/CT adalah alat diagnostic medis yang paling canggih di dunia saat ini. Alat ini menggunakan cara autonomy untuk melakukan pemeriksaan imaging terhadap fungsi, metabolism dan reseptor dan sensitive yang tinggi untuk memeriksa keberadaan lesi kanker yang kecil sekalipun dan deteksi kanker pada stadium awal.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN 
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan. Informasi dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data yang dapat berbentuk huruf, simbol, alfabet dan lain sebagainya. Pada intinya sistem informasi itu tidak lepas dari input-proses-output, data yang diproses oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) yang berguna.

B.     SARAN
Dari pembahasan makalah diatas maka saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya pemerintah mulai melaksanakan pengenalan mengenai teknologi informasi dalam bidang kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat lebih paham tentang informasi dalam bidang kesehatan melalui tenaga-tenaga kesehatan yang telah terlatih dan paham tentang teknologi dan informasi yang menyangkut kesehatan


 
DAFTAR PUSAKA

Anonim. 2014. Teknologi Untuk Kesehatan. Online (asraraspia.web.id)

Budiarto, Eko dan Dwi Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan. 2012.Roadmap Sistem Informasi dan Kesehatan tahun 2011-2014.Kementrian Kesehatan RI Jakarta.

Surya, Dharma dkk. 2013. Perancangan E-health system telemedicine penyakit dalam untuk praktisi kesehatan.online (library.binus.ac.id). Diakses tanggal 4 oktober 2016

Zhou, Rosalina. 2012. Hasil Diskusi SIKNAS dan SIKDA. Online (www.scribd.com). Diakses tanggal 4 oktober2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar