Dosen : Hesky Stevy Kolibu S.Pd, ST, M.T
Implementasi Teknologi Terhadap
Kesehatan Di Masyarakat
KELOMPOK
14 KELAS EPIDEMIOLOGI-O5
TRI VANNY S POLAN 14111101161
PRASUTHIO CHINTYA 14111101190
GRALIA LALUHAN 14111101068
INJILIA C SUPIT 14111101391
JURGEN M UGUY 14111101300
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
SAM RATULANGI
MANADO
2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat ramat serta kehendak-Nyalah kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini begitu banyak tantangan dan hambatan
yang telah kami hadapi, namun berkat bantuan dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini,
yang turut mendukung, menginspirasi, serta membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum mencapai kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membina dan membangun sangat dibutuhkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata tak ada yang dapat kami sampaikan karena
kebaikan, dan tak ada harapan yang dapat kami berikan atas dorongan semua pihak kecuali mengharapkan
balasan yang setimpal atas kebaikan dan dorongan dari Tuhan.
Penyusun
Kelompok 14
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A.
Latar Belakang..................................................................................................1
BAB III PENUTUP..................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Perkembangan teknologi
informasi dan teknologi komunikasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan
manusia, semenjak kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Ciri kehidupan
tersebut dapat dikenal dengan e-life seperti e-commerce,
e-government, e-e-ducation, elibrary, e-journal, e-medicine, e-laboratory,
e-iodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. Kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi yang begitu pesat menyebabkan
diterapkannya banyak cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam bidang
produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Di zaman yang sangat
berkembang pesat ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat
pesat saat ini tidak dipungkiri lagi bahwa akan membawa perubahan yang besar di
masyarakat dalam meningkatkan
layanan kesehatan .
Teknologi
informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak rumah sakit menggunakan
system informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan karyawan,
juru medis, dan pasien. Pemanfaatan computer dalam kesehatan ini berawal dari
otomatisasi di bidang administrative, dilanjutkan dalam produktivitas secara
depertemen misalnya di dalam laboratorium pemberdayaan dalam kesehatan. System
informasi saat ini diperluas bukan hanya pada pemakaian internal, melainkan
juga pemakaian eksternal (pengunjung), agar pasien yang sedang menginap di
rumah sakit dimudahkan untuk mencari data. Teknologi informasi juga diterapkan
pada peralatan – peralatan medis, misalnya pada CT Scan (Computer Tomography) dan juga USG.
Perkembangan
teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada perkembangan jenis penyakit dan
banyaknya macam dan jenis obat. Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar
dan up to date merupakan kebutuhan bagi
penyedia layanan kesehatan pasien dan masyarakat.
Namun, dalam
perkembangannya, masih terdapat kendala misalnya mengenai letak geografis dan
perbedaan pendidikan yang memungkinkan kurang optimalnya kualitas layanan
kesehatan. Untuk itu, masyarakat memerlukan pengenalan mengenai teknologi
informasi yang digunakan dalam bidang kesehatan agar kemudahan untuk mengakses
layanan kesehatan berjalan efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas medis
di Indonesia
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian teknologi kesehatan ?
2.
Apa Manfaat
teknologi di bidang kesehatan ?
3.
Bagaimana
penerapan teknologi dalam bidang kesehatan masyarakat ?
4.
Bsgaimana
penerapan teknologi dalam bidang kedokteran ?
C. TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui
pengertian teknologi kesehatan
2.
Manfaat
teknologi di bidang kesehatan
3.
Mengetahui
penerapan teknologi dalam bidang kesehatan masyarakat
4.
Mengetahui
penerapan teknologi dalam bidang kedokteran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Teknologi Kesehatan
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelansungan dan kenyamanan hidup manusia. E-health (Electronic Health ) adalah penggunaan jaringan informasi dari
teknologi telekomunikasi terutama internet untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. E-health berguna
untuk memberikan informasi kesehatan baik berupa resep obat maupun yang
berhubungan dengan informasi jenis-jenis penyakit. Fungsi dari E-health adalah menggambarkan kemampuan internet yang
memungkinkan pengiriman pelayanan kesehatan. Hasilnya E-health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien,
membuat pasien dan pihak kesehatan lainnya dapat melakukan konsultasi dan
interkasi tanpa harus bertemu secara tatap muka.
B.
Manfaat Teknologi di Bidang Kesehatan
Manfaat teknologi di
bidang kesehatan yaitu
1.
Memudahkan
setiap pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit
2.
Memudahkan
rumah sakit untuk mendaftar setiap pasien yang berobat di rumah sakit dan
Mencegah kesalahan medis
3.
Meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan
4.
Semua
kegiatan rumah sakit terkontrok dengan baik/ bekerja secara terstruktur
5.
Mengurangi
biaya pelayanan kesehatan
6.
Meningkatkan
efisiensi administratif
7.
Memperluas
akses pada pelayanan kesehatan yang terjangkau
8.
Mengurangi
penggunaan kertas
C.
Implementasi Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan
Masyarakat
1.
Surveilans
Epidemiologi
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan
data, analisis dan interpretasi data secara terus menerus dan sistematis yang
kemudian di diseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggung
jawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya. prinsip umum
surveilans epidemiologi adalah pengumpulan data pencatatan insidensi terhadap
population at risk atau populasi yang berisiko. Pencatatan insidensi
berdasarkan laporan rumah sakit, puskesmas, dan sarana pelayanan kesehatan
lain, laporan petugas surveilans di lapangan, laporan masyarakat, dan petugas
kesehatan lain. Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah
(row data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalis
untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan tentang situasi yang ada dalam
masyarakat. Manfaat Telemedicine
untuk Surveilans Epidemiologis yaitu Prosedur pengumpulan data secara manual
dapat digantikan dengan digitalisasi yang lebih cepat, akurat dan hemat biaya.
Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat pengumpulan data sangat
berjauhan. Dalam kondisi gawat darurat atau bencana alam, fungsi Telemedicine
menjadi sangat penting karena dapat mempercepat tindakan medis. Data medis
seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara, rekam medis
pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang
berjauhan salah satu perkembangan teknologi dibidang surveilans epidemiologi
yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat berguna untuk
menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas
kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini
hasil-hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara
fleksibel melalui internet.
2.
Sistem
Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
Dalam mencapai derajat
kesehatan yang baik maka perlu dikembangkan nya sistem kesehatan. Salah satunya
melalui sistem informasi kesehatan, Dimana dengan adanya sistem informasi
kesehatan ini masyarakat juga tenaga kesehatan akan mendapatkan info yang
akurat dan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga bisa dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan. Awal mula sistem yang digunakan dalam pencatatan
dan administrasi di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya masih
menggunakan sistem yang manual atau pencatatan, dengan segala resiko sampai
terfatal adalah kehilangan data pasien Namun seiring berjalan nya zaman dan
berkembang pesat nya tekhnologi membuat sistem informasi kesehatan pun terus
berkembang salah satunya yaitu berkembangnya Sistem Informasi Kesehatan
Nasional (SIKNAS). Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah
sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik
secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama yang saling
mneguntungkan. SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan. Oleh karena itu, SIK di
tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di tingkat
provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat
kabupaten atau kota merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten atau kota.
SIKNAS di bangun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehtan
provinsi dan sistem informasi kesehatan provinsi di bangun dari himpunan atau
jaringan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota. Jaringan SIKNAS
adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik
yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah
dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan komunikasi
data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan
telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data
jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan
arsitektur jaringan lokal komputer lainnya. Pengembangan jaringan
komputer (SIKNAS) online ditetapkan melalui keputusan Mentri Kesehatan
(KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007. Dengan Tujuan pengembangan SIKNAS online adalah
untuk menjembatani permasalahan kekurangan data dari kabupaten/kota ke depkes
pusat dan memungkinkan aliran data kesehatan dari kabupaten/kota ke pusdatin
karena dampak adanya kebijakan desentralisasi bidang kesehatan di seluruh
Indonesia.
·
Sistem Informasi Kesehatan di
Puskesmas
Dalam pelaksanaan nya Puskesmas di Indonesia sudah menganut
sistem informasi kesehatan yang di canangkan pemerintah. Sistem informasi
kesehatan yang dianut puskesmas pada saat ini masih di dominasi oleh SP2TP .
seperti diketahui bahwa puskesmas adalah ujung tombak pemerintah dalam upaya
pelayanan kesehatan di masyarakat. Sesuai dengan KEPMENKES RI No 128 tahun 2004
tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat nahwa puskesmas di
definisikan sebagai unit pelaksana teknis di kabupaten/kota yang
bertanggungjawab melaksanakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Proses
penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian yang dilakukan Puskesmas terhadap
rencana kegiatan yang telah ditetapkan baik rencan upaya wajib maupun
pengembangan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya. Salah
satu bentuk pemantauan adalah dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
Melalui penerapan SIMPUS puskesmas dapat menyajikan
informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang
disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan diberbagai tikat
system kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik manajemen pasien,
unit dan system kesehatan sehingga dapat meningkatkan pelayanan Dinas Kesehatan
kepada masyarakat
·
Sistem
Informasi Kesehatan di Rumah Sakit
Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya
dengan sistem informasi kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari
sistem informasi kesehatan itu sendiri. Untuk itu, perlu kita mengetahui
sedikit tentang sistem informasi rumah sakit yang ada di Indonesia, mulai dari
rancang bangun (desain) sistem informasi rumah sakit hingga pengembangannya.
-
Rancang
Bangun (desain) Sistem Informasi Rumah Sakit
Rancang Bangun Rumah Sakit (SIRS), sangat bergantung kepada
jenis dari rumah sakit tersebut. Rumah sakit di Indonesia, berdasarkan
kepemilikannya dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
1. Rumah Sakit Pemerintah, yang dikelola oleh:
1)
Departemen Kesehatan,
2)
Departemen Dalam Negeri,
3) TNI,
4)
BUMN.
Sifat rumah sakit ini adalah tidak mencari keuntungan (non
profit)
2. Rumah Sakit Swasta,
Rumah
Sakit Swasta yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah yayasan, baik yang sifatnya
tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yang memang mencari keuntungan
(profit) .
Salah satu penerapan teknologi informasi
di rumah sakit yaitu Rekam Medis berbasis komputer (Computer based patient
record) Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis komputer.
Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara
prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis
serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis
berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal
dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi,
dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam
medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem
pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan
diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol
klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan
pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah ,
memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa
memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru
dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi
Informasi dan Komputer.
D.
Implementasi Teknologi Informasi di Bidang Kedokteran
Berikut ini merupakan
alat-alat medis kedokteran yang merupakan aplikasi dari teknologi:
1. Endoscopy
Endoscopy adalah salah
satu alat kedokteran yang memiliki fungsi untuk mengetahui kelainan yang
terjadi pada alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan.
2. Colonoscopy
Colonoscopy adalah alat
kedokteran yang fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan bagian
bawah, dimulai dari rectum, anus, sampai ke usus bagian bawah.
3. CT-Scan
CT-Scan fungsinya adalah
untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam tubuh dengan lebih lengkap dan
akurat.
4. X-Ray
Alat ini lebih dikenal
dengan sebutan Rotngen. Alat ini
dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray menjalankan fungsi kerjanya dengan
penggunaan sinar radiasi.
5. Laparoscopy
Laparoscopy adalah alat
yang berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga digunakan
untuk melakukan inseminasi.
6. Alat Cek Darah
Alat cek darah berfungsi
untuk mengecek kadar gula darah, untuk mengecek asam urat, kolestrol, diabetes
dan lain sebagainya dalam darah.
7. Ultrasonography (USG)
Ultrasonography (USG)
adalah alat untuk melihat pekembangan janin dalam tubuh ibu hamil, untuk
mengecek adanya penyakit lain dalam tubuh seperti kanker, miom, dan lain
sebagainya.
8. Elektrokardiografi (ECG)
Elektrokardiografi (ECG)
adalah alat untuk merekam aktifitas elektro atau kelistrikan yang terjadi di
dalam jantung. Hasilnya dapat terlihat pada elektrodiagram. Biasanya
dipergunakan untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan fungsi jantung.
9. Gamma Camera
Gamma camera digunakan
untuk mengolah radiasi gamma dari tubuh manusia untuk dapat dijadikan dalam
bentuk gambar guna keperluan suatu diagnostic.
10. PET/CT
PET/CT adalah alat diagnostic medis
yang paling canggih di dunia saat ini. Alat ini menggunakan cara autonomy untuk
melakukan pemeriksaan imaging terhadap fungsi, metabolism dan reseptor dan
sensitive yang tinggi untuk memeriksa keberadaan lesi kanker yang kecil
sekalipun dan deteksi kanker pada stadium awal.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Teknologi dalam kesehatan
mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau
mutu pelayanan kesehatan. Informasi dapat menggambarkan kejadian
nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah
data yang dapat berbentuk huruf, simbol, alfabet dan lain sebagainya. Pada
intinya sistem informasi itu tidak lepas dari input-proses-output, data yang
diproses oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) yang
berguna.
B.
SARAN
Dari pembahasan makalah diatas
maka saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya pemerintah mulai melaksanakan
pengenalan mengenai teknologi informasi dalam bidang kesehatan kepada
masyarakat agar masyarakat lebih paham tentang informasi dalam bidang kesehatan
melalui tenaga-tenaga kesehatan yang telah terlatih dan paham tentang teknologi
dan informasi yang menyangkut kesehatan
DAFTAR PUSAKA
Anonim. 2014. Teknologi Untuk Kesehatan. Online
(asraraspia.web.id)
Budiarto, Eko dan Dwi
Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta: EGC
Departemen
Kesehatan. 2012.Roadmap Sistem Informasi dan Kesehatan tahun 2011-2014.Kementrian
Kesehatan RI Jakarta.
Surya, Dharma dkk.
2013. Perancangan E-health system
telemedicine penyakit dalam untuk praktisi kesehatan.online (library.binus.ac.id). Diakses tanggal 4
oktober 2016
Zhou, Rosalina.
2012. Hasil Diskusi SIKNAS dan SIKDA.
Online (www.scribd.com). Diakses tanggal 4
oktober2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar