Rabu, 23 November 2016

Jenis dan Mekanisme Penyakit Jantung Bawaan

Jenis dan Mekanisme Penyakit Jantung Bawaan
Jantung merupakan organ vital yang paling penting sehingga wajib untuk dijaga. Ada beragam penyakit jantung dan salah satunya adalah penyakit jantung bawaan. Penyakit satu ini merupakan penyakit sejak lahir, yang mana terjadi karena adanya keabnormalan pada struktur atau fungsi sirkulasi jantung. Hal ini diakibatkan dari kegagalan perkembangan struktur jantung di masa awal perkembangan janin dan hal tersebut yang menjadikannya penyakit jantung bawaan. Disebut penyakit bawaan karena penyakit atau ketidak sempurnaan jantung terjadi sewaktu masih dalam kandungan.

Penyebab penyakit jantung bawaan (PJB) tidak banyak diketahui.

Namun adanya kelainan gen seperti infeksi Rubella dan sindroma Down pada trisemester pertama kehamilan memiliki hubungan dengan kejadian PJB.
Gejala penyakit jantung ini dapat dikenali, misal mudah letih, ada gangguan tumbuh kembang, sering panas dan batuk, ada gangguan atau sering berhenti saat menyusu ibunya untuk bernapas. Gejala khas lain yaitu warna kebiruan tampak pada bibir, ujung jari dan kuku. Gejala penyakit bawaan ini merupakan akibat darah yang mengalir di dalam tubuh penderita didominasi oleh sel darah merah yang kadar oksigennya rendah akibat percampuran darah bersih dan darah kotor (kurang osigen). Meski begitu ada juga yang tidak bergejala biru. Penyakit jantung bawaan tanpa gejala berwana biru bukan berarti lebih ringan penyakitnya, hanya saja kadar oksigen dalam darahnya sama dengan normal. Secara umum, penyakit jantung bawaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Penyakit jantung bawaan biru (sianotik)

Penyakit ini terjadi karena adanya keabnormalan struktur jantung yang cukup kompleks hingga hanya bisa ditangani dengan bedah. Pada kasus ini, bayi yang baru saja lahir terlihat biru karena adanya percampuran darah kotor dan darah bersih karena kelainan pada struktur jantung. Jaringan dalam tubuh bayi mendapatkan oksigen yang sangat minim sehingga sangat berbahaya untuk kelangsungan hidupnya dan harus ditangani secara cepat. Darah yang miskin oksigen dapat disebabkan oleh mekanisme berikut:
• Terjadi kebocoran sekat antara bilik kiri dan kanan yang disertai penyempitan arteri pulmonal, bahkan buntu sama sekali.
• Terjadi kesalahan posisi dari arteri pulmonalis (pembuluh darah yang mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru).

2. Penyakit jantung bawaan tidak biru (asianotik)

Penyakit jantung bawaan asianotik umumnya memiliki kelainan yang sederhana dan tunggal, namun tetap saja lebih dari 90% di antaranya perlu tindakan bedah jantung terbuka untuk pengobatannya. Gejala pada penyakit jantung bawaan asianotik tidak terlihat nyata. Sehingga sering tidak terdiagnosa dan tidak disadari baik oleh dokter maupun orang tua. Beberapa mekanisme yang terjadi pada penyakit ini adalah:
• Aliran darah terjadi dari kiri ke kanan melalui kebocoran sekat antara jantung kanan dan jantung kiri, baik pada tingkat serambi maupun bilik jantung. Juga dapat terjadi karena tidak menutupnya pembuluh yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal, sedangkan pada bayi normal pembuluh darah tersebut menutup sesaat setelah bayi lahir.
• Adanya sumbatan (obstruksi) pada jantung kanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar