
Jantung merupakan organ vital yang paling penting sehingga wajib
untuk dijaga. Ada beragam penyakit jantung dan salah satunya adalah penyakit jantung bawaan.
Penyakit satu ini merupakan penyakit sejak lahir, yang mana terjadi
karena adanya keabnormalan pada struktur atau fungsi sirkulasi jantung.
Hal ini diakibatkan dari kegagalan perkembangan struktur jantung di masa
awal perkembangan janin dan hal tersebut yang menjadikannya penyakit
jantung bawaan. Disebut penyakit bawaan karena penyakit atau ketidak
sempurnaan jantung terjadi sewaktu masih dalam kandungan.
Penyebab penyakit jantung bawaan (PJB) tidak banyak diketahui.
Namun adanya kelainan gen seperti infeksi Rubella dan sindroma Down pada trisemester pertama kehamilan memiliki hubungan dengan kejadian PJB.
Gejala penyakit jantung ini dapat dikenali, misal mudah letih, ada
gangguan tumbuh kembang, sering panas dan batuk, ada gangguan atau
sering berhenti saat menyusu ibunya untuk bernapas. Gejala khas lain
yaitu warna kebiruan tampak pada bibir, ujung jari dan kuku. Gejala
penyakit bawaan ini merupakan akibat darah yang mengalir di dalam tubuh
penderita didominasi oleh sel darah merah yang kadar oksigennya rendah
akibat percampuran darah bersih dan darah kotor (kurang osigen). Meski
begitu ada juga yang tidak bergejala biru. Penyakit jantung bawaan tanpa
gejala berwana biru bukan berarti lebih ringan penyakitnya, hanya saja
kadar oksigen dalam darahnya sama dengan normal. Secara umum, penyakit
jantung bawaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Penyakit jantung bawaan biru (sianotik)
Penyakit ini terjadi karena adanya keabnormalan struktur jantung yang
cukup kompleks hingga hanya bisa ditangani dengan bedah. Pada kasus
ini, bayi yang baru saja lahir terlihat biru karena adanya percampuran
darah kotor dan darah bersih karena kelainan pada struktur jantung.
Jaringan dalam tubuh bayi mendapatkan oksigen yang sangat minim sehingga
sangat berbahaya untuk kelangsungan hidupnya dan harus ditangani secara
cepat. Darah yang miskin oksigen dapat disebabkan oleh mekanisme
berikut:
• Terjadi kebocoran sekat antara bilik kiri dan kanan yang disertai penyempitan arteri pulmonal, bahkan buntu sama sekali.
• Terjadi kesalahan posisi dari arteri pulmonalis (pembuluh darah yang mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru).
2. Penyakit jantung bawaan tidak biru (asianotik)
Penyakit jantung bawaan asianotik umumnya memiliki kelainan
yang sederhana dan tunggal, namun tetap saja lebih dari 90% di antaranya
perlu tindakan bedah jantung terbuka untuk pengobatannya. Gejala pada
penyakit jantung bawaan asianotik tidak terlihat nyata. Sehingga sering
tidak terdiagnosa dan tidak disadari baik oleh dokter maupun orang tua.
Beberapa mekanisme yang terjadi pada penyakit ini adalah:
• Aliran darah terjadi dari kiri ke kanan melalui kebocoran sekat
antara jantung kanan dan jantung kiri, baik pada tingkat serambi maupun
bilik jantung. Juga dapat terjadi karena tidak menutupnya pembuluh yang
menghubungkan aorta dan arteri pulmonal, sedangkan pada bayi normal
pembuluh darah tersebut menutup sesaat setelah bayi lahir.
• Adanya sumbatan (obstruksi) pada jantung kanan
• Obstruksi pada jantung kiri.
Sumber: http://www.inaheart.or.id/artikel/150-jenis-dan-mekanisme-penyakit-jantung-bawaan/
Sumber: http://www.inaheart.or.id/artikel/150-jenis-dan-mekanisme-penyakit-jantung-bawaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar