Rabu, 23 November 2016

Ketahui Prosedur Donor Jantung dan Efek Samping Transplantasi Jantung

Ketahui Prosedur Donor Jantung dan Efek Samping Transplantasi Jantung
Transplantasi jantung merupakan sebuah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat penyakit dari jantung pasien dengan cara menggantinya dengan jantung sehat dari organ hasil donor jantung. Untuk mengangkat jantung dari pendonor, dibutuhkan dua atau lebih dokter yang menyatakan otak pendonor telah mati.
Sebelum seseorang dapat menjadi salah satu daftar tunggu untuk transplantasi jantung, dokter akan menentukan terlebih dahulu penanganan terbaik yang tersedia untuk penderita gagal jantung.

Prosedur donor jantung secara umum

1. Menentukan donor jantung yang tepat.
Bukan perkara mudah dalam menentukan pendonor untuk donor jantung. Pada umumunya donor jantung berasal dari orang yang baru meninggal, seperti korban kecelakaan lalu lintas atau karena kerusakan otak dimana organ jantung masih berfungsi dengan baik.

2. Pengangkatan jantung dari pendonor ke penerima.
Perpindahan jantung dari pendonor kepenerima harus dilakukan maksimal dalam waktu 6 jam. Sulit atau tidaknya akan sangat bergantung pada riwayat kesehatan donor jantung yang akan diangkat.

3. Transplantasi jantung.
Proses transplantasi pada dasarnya untuk menyatukan pembuluh besar pada jantung ke pembuluh darah yang akan digunakan dalam proses mengalirkan darah keseluruh tubuh.
Namun tetap ada resiko yang kemungkinan terjadi, berikut beberapa kemungkinan resiko yang dapat muncul:
• Infeksi.
• Pendarahan selama atau setelah pembedahan.
• Pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan masalah pada paru-paru.
• Masalah pernafasan.
• Gagal ginjal.
• Masalah pada pembuluh arteri. Pembuluh arteri yang menebal dan mengeras akan membuat sirkulasi darah pada tubuh tidak lancar.
Jantung yang baru mungkin akan ditolak oleh sistem imunitas tubuh. Penolakan ini reaksi normal pada tubuh terhadap benda asing. Ketika jantung baru ditransplantasikan kepada tubuh penerima donor jantung, sistem imunitas tubuh bereaksi terhadap apa yang dianggapnya sebagai suatu ancaman dan serangan organ baru, tanpa menyadari bahwa jantung yang ditransplantasikan akan bermanfaat bagi tubuh. Agar organ yang ditransplantasikan tetap bertahan pada tubuh penerima donor jantung, pengobatan mesti dijalani untuk memanipulasi sistem imunitas dalam menerima cangkokan jantung tersebut dan tidak menyerangnya sebagai benda asing.
Pengobatan yang digunakan untuk menghindari efek samping dari penolakan. Efek samping tertentu akan bergantung pada pengobatan yang dijalani.

Kontraindikasi pada Transplantasi Jantung

• Infeksi yang berulang dan tidak dapat diobati secara efektif.
• Kanker metastatik, yakni ketika kanker telah menyebar dari lokasi utama ke lokasi lain di dalam tubuh.
• Masalah medis yang parah dapat mencegah kemampuan untuk mentolerir prosedur bedah.
• Kondisi penyakit lain yang serius selain dari penyakit jantung yang tidak akan membaik setelah transplantasi jantung.
• Ketidak patuhan dengan rejimen pengobatan.
Mungkin ada risiko lain tergantung pada kondisi medis tertentu. Pastikan untuk selalu mendiskusikan masalah apapun dengan dokter sebelum prosedur penanganan.


Sumber: http://www.inaheart.or.id/artikel/148-ketahui-prosedur-donor-jantung-dan-efek-samping-transplantasi-jantung/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar