Tifus merupakan penyakit menakutkan yang umum terjadi di masyarakat.
Sanitasi dan kualitas lingkungan yang buruk serta kebiasaan makan yang
tidak sehat membuat tifus menjadi penyakit yang selalu ada di mana-mana.
Tifus
adalah sebuah penyakit yang bersifat multisistemik fatal. Artinya,
penyakit yang satu ini melibatkan banyak sistem tubuh secara serius.
Sistem-sistem yang terlibat misalnya saja sistem koordinasi, sistem
pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem integumen,
sistem limpa, dan lain-lain.
Penyebab
tifus sendiri adalah serangan bakteri Salmonella typhi. Jika tidak
diobati, penyakit tifus bisa berkembang menjadi delirium (keadaan
penderita yang susah memusatkan perhatian serta menjadi linglung),
obtundation (keadaan mental menurun yang akhirnya menjadi tidak peka
terhadap rasa sakit), pendarahan usus, dan perforasi usus (usus
berlubang). Semuanya akhirnya berujung pada kematian.
Untuk bisa menghindari penyakit tifus, Anda harus bisa mengenali tanda dan gejala penyakit tifus (tifoid) dengan benar. Seperti apa tanda dan gejala penyakit tifus (tifoid) itu?
Tanda dan gejala penyakit tifus (tifoid) secara umum biasanya berupa
demam tinggi hingga 39 – 40oC. Demam ini naik turun manakal diberi obat
penurun panas. Tak ada tanda dan gejala spesifik dari penyakit ini.
Namun pun demikian, berdasarkan pengalaman dari banyak penderita tifus,
mereka biasanya akan merasakan keluhan-keluhan seperti hilangnya nafsu
makan, sakit
kepala (pusing), sakit dan lemah seluruh badan, demam yang naik turun
tadi, letargi (keadaan berkurangnya kemampuan berkonsentrasi atau
pemusatan pikiran sehingga menjadi linglung dan tidak peka terhadap rasa
sakit), diare terus menerus, sakit dada, dan sakit di bagian perut.
Keluhan-keluhan tersebut rata-rata terjadi antara satu hingga dua
minggu. Penyakit tifus itu sendiri biasanya berlangsung selama empat
minggu.
Oleh karena penyakit tifus memiliki tanda dan gejala yang tidak
spesifik, untuk mengetahui kepastian tifus atau tidaknya Anda saat
mendapat gejala umum seperti di atas, diagnosis dokter serta pemeriksaan
laboratorium mutlak perlu. Diagnosisnya berdasarkan pada tanda dan
gejala yang terjadi sedangkan tes laboratorium berdasarkan pada ada
tidaknya kandungan bakteri Salmonella typhi pada darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar